
Bimbingan Teknis SNI 8173:2023 Pakan Ayam Broiler di Kabupaten Ngawi
Ngawi, 9-10 November 2024 – Tim LPSI Ruminansia Besar menghadiri Bimbingan Teknis Penguatan Kapasitas Penerapan Standar Pertanian yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi dengan tema SNI 8173:2023 Pakan Ayam Ras Pedaging (Broiler), yang terdiri dari tiga bagian: Masa Pra Awal (Pre Starter), Masa Awal (Starter), dan Masa Akhir (Finisher). Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi, Eko Yudo Nurcahyo, S.Sos., M.M., memaparkan potensi wilayah Ngawi yang memiliki 19 kecamatan. Ngawi dikenal sebagai produsen padi terbesar di Jawa Timur, serta memiliki sektor peternakan yang meliputi unggas seperti ayam broiler (1,2 juta ekor), ayam KUB, mentok, dan bebek. Selain itu, populasi sapi potong mencapai 72 ribu ekor dan sapi perah sebanyak 116 ekor, yang terus didorong untuk memenuhi kebutuhan susu nasional. Menurutnya, penerapan standar pakan yang tepat sangat penting untuk memastikan hasil produksi yang optimal, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan peternak.
Dr. Agus Wahyana Anggara, S.Si., M.Si, Kepala BSIP Jawa Timur, mengapresiasi semangat petani milenial di Ngawi yang berperan aktif dalam pengembangan sektor pertanian dan peternakan. diharapkan Dengan adanya petani milenial khususnya peternakan Indonesia berdaulat dalam pangan dan mendukung program makan gratis pemerintah, bahan pangan bergizi berasal dari peternak yang menerapkan standardisasi instrumen peternakan khususnya pakan ternak baik ruminansia maupun unggas. BSIP bertugas dalam penyebarluasan standar instrumen pertanian dengan tujuan kesejahteraan petani peternak Indonesia. Perwakilan dari PSIPKH Hasanatun Hasinah, S.Pt., M.Si., menyampaikan bahwa terkait standar pakan ayam broiler, masih banyak pengguna yang belum memahaminya. Padahal, dengan adanya standar, terdapat manfaat untuk perlindungan terhadap produsen, konsumen, dan lingkungan. Standar juga memiliki beberapa tujuan, seperti jaminan mutu benih maupun pakan, untuk meningkatkan kualitas ternak dan genetik ternak. Ia berharap acara ini dapat meningkatkan pengetahuan peternak mengenai standar instrumen peternakan.
Paparan sosialisasi dari Eni Hastuti Wahyuningsih, S.Pt., menjelaskan mengenai SNI Pakan Konsentrat Ayam Broiler, yang meliputi proses pembuatan pakan, penentuan kualitas, serta pendaftaran pakan ternak yang akan diedarkan. Semua proses tersebut dilakukan melalui pengujian terstandar berdasarkan Persyaratan Teknis Minimal (PTM) dan Cara Pembuatan Pakan yang Baik (CPPB). Acara ini diharapkan mampu memperkuat penerapan standardisasi di sektor peternakan Kabupaten Ngawi, sekaligus mendukung program Kementerian Pertanian dalam menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan berkualitas.