Rakor Program Utama Kementan Penambahan Luas Tambah Tanam di Jawa Timur
Surabaya, 19 September 2024. Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (LTT) di Provinsi Jawa Timur tahun 2024 berlangsung di Ruang Oryza sativa, Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Jl. Ahmad Yani No. 152, Gayungan, Surabaya, Jawa Timur. Dihadiri Kadis perwakilan dari Kabupaten/Kota di Jatim, penanggung jawab kegiatan PAT Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur, dan instansi terkait.
Dalam pembukaan, Denny Kurniawan, SP, MM, selaku Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, menyampaikan bahwa musim hujan diperkirakan baru akan tiba pada awal November 2024. Untuk mengatasi kekeringan yang sedang berlangsung, pemetaan lahan yang terdampak perlu dioptimalkan dengan penggunaan pompa guna mengairi lahan. Beliau juga menggarisbawahi pentingnya peran tenaga lapangan, seperti Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dalam mengawal program pompanisasi dan mencapai target Luas Tambah Tanam.
Dr. drh. AGUS SUSANTO, M.Si, selaku penjab PAT Provinsi Jawa Timur, menambahkan bahwa kolaborasi dan komunikasi antar pihak menjadi kunci dalam pencapaian target LTT. Sebagai lumbung padi, Jawa Timur diharapkan berkontribusi besar dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Beliau juga mendorong seluruh pihak untuk turun langsung ke lapangan, memantau kondisi masyarakat petani dan lahan, serta memastikan pompa yang diberikan sesuai dengan kebutuhan di tiap daerah.
Dukungan dari TNI juga sangat diandalkan dalam program ini. Perwakilan Kodam Brawijaya menyatakan bahwa target LTT dan Perluasan Areal Tanam (PAT) menjadi prioritas, dan TNI siap memberikan dukungan penuh di lapangan.
Prof. Dr. Ir. Andi Muhammad Syakir, MS, Tenaga Ahli Menteri Pertanian menyampaikan harapan Menteri Pertanian agar Jawa Timur menjadi penggerak utama dalam akselerasi LTT dan PAT. Ia juga menekankan pentingnya sinkronisasi pemetaan lahan antara LTT dan PAT untuk menghindari tumpang tindih, sehingga proses dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Sementara itu, Dr. Rachmat, S.Si., M.Si., Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, menekankan pentingnya pelaporan secara rutin setiap hari untuk memastikan realisasi program berjalan lancar. Ia juga membuka peluang bagi petani di daerah yang memiliki keterbatasan sumber air dangkal untuk mengajukan bantuan pembangunan sumur. Selain itu, ia mendorong usulan bantuan benih kepada pemerintah pusat untuk mendukung perluasan areal tanam.
Kolaborasi berbagai pihak dalam rapat ini diharapkan mampu membantu Jawa Timur mencapai target LTT, menjaga ketahanan pangan nasional, serta menghadapi tantangan musim kering yang diprediksi masih berlangsung hingga akhir tahun ini.